Jakarta – Safrizal ZA dilantik secara resmi sebagai sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian. Safrizal siap menyukseskan dua agenda penting yang akan dilaksanakannnya pada masa Pj ini, salah satunya adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut.
“Alhamdulillah, ini semua atas izin dari Allah, saya ditugaskan di kampung halaman. Ada dua PR utama sesuai dengan pesan Pak Tito, yakni menyukseskan PON Aceh-Sumut dan Pilkada Serentak pada November 2024,” kata Safrizal usai pelantikan di Kantor Kemendagri, Kamis (22/8/2024).
Sebagai Pj Gubernur Aceh, Safrizal merupakan ex-officio Ketua PB PON XXI Wilayah Aceh. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri ini, sebelumnya menjadi Pj Gubernur di dua provinsi, yaitu Kalimantan Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung. Sebelum Safrizal, PJ Gubernur Aceh dijabat Bustami Hamzah.
Disamping PON dan Pilkada, tantangan di Aceh tentu tidak sederhana. Seperti kemiskinan yang masih tertinggi di region Sumatera dan upaya untuk menggali potensi-potensi ekonomi.
“Bismillah, tantangan memang tidak semudah membalik telapak tangan, namun dibalik kesulitan pasti datang kemudahan, Insyaallah dengan strategi manajemen transformatif dan pendekatan inovasi, kita hadapi tantangan dan terus menciptakan peluang-peluang untuk didayagunakan dalam mengakselerasi kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujar Safrizal.
Sosok Safrizal ZA sudah tidak asing lagi dalam dunia pemerintahan dan sudah malang melintang di dunia birokrasi, baik di pusat maupun daerah. Ia dikenal sebagai figur birokrat yang komplet, menguasai konsep dan praksis lapangan, perjalanan karir Safrizal dimulai dari bawah.
Setelah mendapat penghargaan sebagai lulusan terbaik STPDN kala itu, dia mengabdi di Aceh Utara. Menghadapi masa-masa sulit dan penuh dinamika, dimana kondisi Serambi Mekkah masih dalam balutan Daerah Operasi Militer (DOM) yang diterapkan sejak 1989. Safrizal menjalankan tugasnya di era konflik. Semua dihadapi dengan kesabaran, kecermatan, dan ilmu-ilmu yang diterima sebagai pamong praja.
Mantan Lurah Kota Lhokseumawe meniti karier dari bawah hingga masuk gerbang Kemendagri. Pernah menjabat sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus, Ia kini menjabat pula sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan.