Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo memperkenalkan INASPRO (Indonesian Sport Promotor) sebagai brand baru dari Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) saat rapat kerja (Raker) dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11). INASPRO LPDUK sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kemenpora ini diharapkan menjadi penggerak utama yang akan menjembatani potensi atlet event dan industri olahraga Indonesia dengan panggung dunia.
“INASPRO–Indonesian Sport Promotor sebagai brand LPDUK yang baru dilaunching, mencerminkan visi besar LPDUK dalam memajukan industri olahraga di Indonesia,” kata Menpora didampingi Wamenpora Taufik Hidayat, Sesmenpora dan jajaran pejabat eselon 1 dan II serta Tenaga Ahli Menpora saat Raker tersebut.
Menpora menjelaskan, INASPRO nantinya akan bekerja bersama para pelaku industri baik di tingkat nasional maupun internasional. “Ada delapan keunggulan dari INASPRO. Yaitu dukungan pemerintah yang kuat, ekosistem yang terintegrasi, kualitas manajemen yang professional, kolaborasi lokal dan internasional, fokus pada pengembangan talenta dan industri local, Inovasi dalam pemasaran dan branding, konektivitas digital dan media dan mendorong pertumbuhan sport tourism,” jelas Menpora terkait INASPRO.
Dalam Raker yang dipimpin Ketua Komisi X Lalu Hadrian Irfani ini, Menpora Dito memaparkan gambaran umum tentang arah kebijakan Kemenpora periode 2024-2029. Sekaligus memperkanalkan jajaran pejabat kemenpora kepada para Wakil Rakyat di Parlemen.
Ada empat bidang yang menjadi fokus Kemenpora. “Pertama adalah layanan kepemudaan, prestasi olahraga, kebugaran masyarakat, dan juga industri olahraga,” ujar Menpora Dito.
Menpora mengatakan, posisi strategis yang akan dilakukan Kemenpora yaitu menyusun dan mengimplementasikan kebijakan tentang pemuda dan olahraga, Fokus pada pengembangan dan pemberdayaan pemuda dan pelaku olahraga. “Kemudian, pembangunan infrastruktur dan fasilitas untuk aktivitas kepemudaan dan keolahragaan. Serta menyusun dan melaksanakan program yang berfokus pada kepemudaan dan keolahragaan,” terang Menpora Dito.
Pada kesempatan ini, Menpora Dito juga menyampaikan peta jalan pencak silat “Road To Olympic” 2024-2029. Guna mencapai ini, butuh dukungan minimal 50 negara dari lima benua. Kemudian, mendukung pembinaan pencak silat di luar negeri. “Mendukung segala perlengkapan pencak silat, mengembangkan peraturan dan regulasi, dan juga mengembangkan organisasi pencak silat,” terang Menpora Dito.
Menpora menjelaskan bahwa struktur organisasi Kemenpora juga akan mengalami perubahan, dan tinggal menunggu Perpres baru. Salah satu perubahan yang menunggu persetujuan Presiden adalah pembentukan Deputi yang bertugas menangani industri olahraga.
Diakhir pertemuan Raker ini, Menpora Dito berharap hubungan yang telah terjalin baik antara Kemenpora dengan Komisi X DPR bisa terus terjaga. Sebagai tindak lanjut pembahasan detil Raker, nantinya akan digelar FGD bersama Komisi X.