
Jakarta – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi mengumumkan pengakhiran kerja sama dengan Patrick Kluivert beserta jajaran tim kepelatihan Tim Nasional Indonesia melalui mekanisme mutual termination. Keputusan ini disepakati kedua belah pihak setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap arah strategis pembinaan sepak bola nasional.
Kluivert yang ditunjuk pada Juni 2025 dengan kontrak berdurasi dua tahun, awalnya diharapkan membawa wajah baru bagi tim Garuda di berbagai level — mulai dari tim senior hingga kelompok usia U-23 dan U-20. Namun, dinamika internal serta penyesuaian terhadap program jangka panjang PSSI membuat federasi dan Kluivert memilih jalan tengah untuk mengakhiri kerja sama lebih awal.
“Kesepakatan ini dicapai melalui komunikasi yang baik dan saling menghormati. PSSI menyampaikan terima kasih atas dedikasi seluruh anggota tim kepelatihan selama masa tugas mereka,” tulis keterangan resmi PSSI. Federasi juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari evaluasi mendalam untuk memperkuat fondasi pembinaan sepak bola Indonesia di semua level usia.
Dalam struktur kepelatihan yang dibentuk Kluivert, sejumlah nama asal Belanda turut terlibat aktif. Di tim senior, Kluivert dibantu dua asisten yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Sementara posisi pelatih kepala Timnas U-23 diisi Gerald Vanenburg, yang juga menjabat asisten pelatih senior. Untuk level U-20, posisi pelatih kepala ditempati Frank van Kempen.
Selama masa kepemimpinan Kluivert, tim nasional menampilkan sejumlah pertandingan uji coba dan pemusatan latihan intensif di Jakarta serta Yogyakarta sebagai persiapan menuju ajang internasional. Meski belum sempat menorehkan hasil kompetitif besar, Kluivert disebut memberikan kontribusi positif dalam hal peningkatan disiplin, pendekatan taktik modern, serta komunikasi lintas tim usia.
Ke depan, PSSI akan segera membentuk tim transisi guna memastikan kesinambungan program latihan dan seleksi pemain tidak terganggu. Federasi juga menegaskan bahwa pembinaan berkelanjutan dan pengembangan talenta muda tetap menjadi prioritas utama, sejalan dengan visi besar pembenahan sepak bola nasional di era baru.
“Langkah ini bukan akhir, tetapi bagian dari proses menuju sistem pembinaan yang lebih solid dan profesional,” tulis pernyataan resmi federasi.







