Pertarungan Sengit Segitiga Dimenangkan Hashimoto

Daiki Hashimoto dalam laga final nomor all-around 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championship. Tampil di Indonesia Arena, Jakarta, Rabu (22/10) malam. Foto: JAGOC

Atlet senam Jepang, Daiki Hashimoto, kembali menunjukkan dominasinya di panggung dunia dengan merebut medali emas nomor all-around putra pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu malam (22/10).

Pesenam berusia 24 tahun itu tampil konsisten di setiap alat dan menorehkan total nilai 85.131. Ia berhasil unggul tipis dari pesaing berat asal Republik Rakyat Tiongkok, Zhang Boheng, yang meraih 84.333 poin dan harus puas di posisi kedua. Sementara kejutan datang dari pesenam muda asal Swiss, Noe Seifert, yang tampil solid hingga akhirnya menempati podium ketiga dengan total nilai 82.831.

Kemenangan kali ini menambah catatan impresif Hashimoto yang kini telah meraih tiga gelar juara dunia all-around secara beruntun (hattrick). Setelah sebelumnya juga menjadi yang terbaik pada edisi 2022 dan 2023. Gelar ini juga menjadi penebus rasa kecewa setelah kegagalannya meraih medali di Olimpiade Paris 2024 pada nomor individu akibat terjatuh di babak final.

Laga final di Jakarta malam itu berlangsung sangat ketat dan penuh tensi. Pasalnya, laga final yang mempertemukan tiga pesenam terbaik dunia: Hashimoto, sang juara Olimpiade Tokyo 2020; Zhang, peraih emas Kejuaraan Dunia 2021; dan Oka Shinnosuke, juara bertahan Olimpiade Paris 2024. Persaingan ketiganya berlangsung sengit sejak awal, dengan selisih poin yang tak pernah lebih dari setengah angka.

Hashimoto sempat memimpin di dua alat pertama, namun Oka berhasil mengambil alih posisi teratas setelah empat alat berkat penampilan solid di palang sejajar dan palang tunggal. Pada titik ini, Oka unggul 0,498 poin atas Zhang, sementara Hashimoto berada hanya 0,100 poin di belakang.

Namun drama terjadi di rotasi kelima ketika Oka melakukan kesalahan pada salah satu rangkaian salto di nomor lantai—alat yang memang kerap menjadi titik lemah baginya. Kesalahan itu membuat peluangnya untuk mempertahankan gelar juara sirna dan membuka jalan bagi Hashimoto untuk kembali memimpin.

Bertanding dalam rotasi yang sama dengan Zhang, Hashimoto tampil lebih dulu di palang sejajar dan menorehkan skor tinggi 14.433. Zhang yang tampil setelahnya terlihat kurang percaya diri, bahkan sejak elemen pembuka, sehingga hanya mampu mencatat 13.933 poin. Hasil tersebut memberi Hashimoto keunggulan 0,398 poin menjelang alat terakhir. Di palang tunggal, Hashimoto menuntaskan perjuangannya dengan performa luar biasa, mencetak nilai 14.700 yang memastikan dirinya berdiri di podium tertinggi.

“This gold medal is not just an object to me, but it represents how I achieved this victory,” Daiki Hashimoto.

“Medali emas ini bukan sekadar benda bagi saya, tetapi melambangkan bagaimana saya meraih kemenangan ini,” ujar Hashimoto dengan penuh makna. Ia menegaskan bahwa setiap tetes keringat, kegagalan, dan keyakinan diri yang ia bangun selama bertahun-tahun menjadi bagian dari perjalanan menuju puncak tertinggi dunia senam. Bagi Hashimoto, kemenangan ini bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang proses dan ketekunan yang tak pernah padam.

Prestasi ini sekaligus mempertegas status Hashimoto sebagai salah satu pesenam terbaik dunia saat ini, sekaligus menjadi bukti bahwa Jepang masih menjadi kekuatan utama dalam dunia senam artistik putra.

Klasemen Akhir MAG All Round Jakarta Gymnastics 2025:

1. Daiki Hashimoto (JPN) 85.131
2. Zhang Boheng (CHN) 84.333
3. Noe Seifert (SUI) 82.831
4. Shi Cong (CHN) 82.297
5. Shinnosuke Oka (JPN) 81.797
6. Angel Barajas (COL) 81.432
7. Daniel Marinov (AIN) 80.766
8. Krisztofer Meszaros (HUN) 80.664
9. Caio Souza (Brazil) 80.530
10. Florian Langenegger (SUI) 79.599