Manama — Kontingen Indonesia menutup ajang Asian Youth Games (AYG) 2025 di Bahrain dengan torehan 4 medali emas, 6 perak, dan 18 perunggu, menempatkan Merah Putih di peringkat ke-15 dari total peserta Asia.
Emas pertama datang dari pencak silat lewat Furgon Habbil Winata, yang menaklukkan pesilat tuan rumah Abdulla Qassim di kelas 51–55 kg putra dengan skor telak 81–10. Emas kedua diraih Muhammad Rijal Abdillah di cabang angkat besi kelas 60 kg putra setelah mencatat clean and jerk terbaik 143 kg.
Dari bulu tangkis, pasangan Raihan Pramono/Atresia Candani merebut emas ketiga di nomor ganda campuran usai menundukkan duet Hong Kong, Sai Shing Cheung/Wing Chi Chu, dengan skor 21–11, 21–17. Sementara Sashenka Fatimah mempersembahkan emas keempat bagi Indonesia dari cabang judo kelas 63 kg putri.
Selain empat emas, enam perak dan delapan belas perunggu juga datang dari cabang atletik, voli pantai, bulu tangkis, renang, pencak silat, taekwondo, triathlon, teqball, golf, e-sports, dan angkat besi.
Di klasemen akhir, Indonesia berada di bawah negara-negara unggulan seperti Arab Saudi, Korea Selatan, Thailand, dan Bahrain. China tampil mendominasi dan mengukuhkan diri sebagai juara umum dengan 147 medali (63 emas, 49 perak, 35 perunggu), disusul Uzbekistan dan Kazakhstan di posisi kedua dan ketiga.
Performa ini menunjukkan potensi besar atlet muda Indonesia di level Asia. Ajang AYG 2025 menjadi modal berharga untuk melahirkan generasi penerus menuju Asian Games 2026 dan Olimpiade mendatang.








