
Jakarta — Dua ajang olahraga pelajar terbesar di Tanah Air resmi ditutup. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Erick Thohir bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menutup Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Jakarta, Minggu (9/11).
Dalam sambutannya, Menpora Erick menyampaikan rasa syukur dan bangga atas suksesnya penyelenggaraan dua event yang menjadi wadah lahirnya atlet muda berprestasi Indonesia. “Luar biasa, Kemenpora menyampaikan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta sehingga event ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Menpora Erick. Ia menambahkan, semangat juang, disiplin, dan sportivitas para atlet menjadi modal penting untuk menatap kejuaraan yang lebih besar di masa depan.
Menpora Erick juga menyoroti pelaksanaan POPNAS dan PEPARPENAS yang digelar secara bersamaan sebagai wujud nyata komitmen Kemenpora terhadap olahraga yang inklusif dan berkeadilan. “Saya menekankan yang lebih penting dari medali dan kemenangan adalah kesempatan untuk belajar mengenai semangat sportivitas serta persatuan Indonesia di bidang olahraga,” jelas Menpora Erick.
Menurut Menpora Erick, kesuksesan kedua ajang ini turut berkontribusi terhadap prioritas nasional keempat RPJMN 2025–2029, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia melalui olahraga, serta meningkatkan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. “Dari POPNAS dan PEPARPENAS inilah akan lahir calon-calon atlet masa depan Indonesia, yang kelak mengibarkan Merah Putih di panggung internasional,” terang Menpora Erick.
Sejumlah rekor nasional baru juga lahir dari kompetisi tahun ini. Di POPNAS, prestasi gemilang ditorehkan oleh Kevin Andrian (Riau), Khoirul Dwi Anggraeni (Jawa Tengah), dan Leonard Immanuel (Papua) pada cabang angkat besi. Sementara di PEPARPENAS, I Kadek Dwi Purnama (Bali) mencatatkan rekor di nomor tolak peluru, disusul Syailendra Ihza Firmansyah dan Siti Aisyah yang mencetak waktu terbaik di 100 meter gaya dada dan gaya punggung.
“Prestasi ini menjadi bukti semangat, kerja keras, dan tekad pantang menyerah generasi muda Indonesia. Ke depan, kita terus melakukan konsolidasi dan pembinaan berkelanjutan demi kemajuan olahraga nasional,” pungkas Menpora Erick.







