Jakarta – Tahun ini, Jakarta mendapatkan kehormatan besar dengan ditunjuk sebagai salah satu kota penyelenggara ajang bergengsi FIBA 3×3 Challenger 2025 yang akan digelar pada 26–27 Juli 2025 di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Tak hanya itu, pada 24–25 Juli juga akan digelar FIBA 3×3 Women’s Series Jakarta 2025, menjadikan rangkaian ini sebagai salah satu perhelatan bola basket 3×3 internasional terbesar yang pernah berlangsung di Indonesia.
Kedua ajang ini menjadi bagian dari Inaspro 3X3 Jakarta 2025, sekaligus menjadi kelanjutan dari penyelenggaraan basket 3×3 yang pernah digelar di Monas pada tahun 2011. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor FIBA, Jakarta, sejumlah tokoh penting dari panitia dan timnas turut menyampaikan kesiapan dan harapan besar mereka terhadap event ini.
Dari segi kesiapan panitia menurut Anthony Gunawan, Head of Tournament Operation Inaspro 3X3 Series, gelaran ini memiliki nilai historis dan strategis. “Event ini menyambung momen di tahun 2011, dan kini kita dipercaya menggelar FIBA 3×3 Women’s Series dan Challenger sekaligus. Ini pencapaian luar biasa bagi basket Indonesia,” ujarnya.
Anthony menambahkan bahwa persiapan venue telah mencapai 80 persen, termasuk pembangunan lapangan utama dan fasilitas pendukung. “Secara keseluruhan, kita sangat optimistis bahwa pelaksanaan bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.
Dari sisi tim nasional, Alvin Indra, manajer timnas 3X3 Indonesia, menyebut bahwa pihaknya telah memanggil enam nama untuk memperkuat tim putri yang akan tampil di Women’s Series dan juga FIBA Nations League. Namun, ia mengakui bahwa proses pemilihan pemain cukup menantang karena jadwal IBL (Indonesian Basketball League) yang masih berlangsung.
“Kami cukup kesulitan mengambil pemain dari IBL karena kompetisi mereka juga sedang jalan. Tapi kami tetap berkomitmen menampilkan tim terbaik,” kata Alvin.
Untuk tim Batavia, yang akan mewakili Indonesia di Challenger, akan diperkuat oleh wajah-wajah baru seperti Justin (TGRG House) dan Daffa (Pacific Caesar), serta pemain berpengalaman seperti Wudu (Satya Wacana Salatiga).
Untuk harga tiket sendiri,demi menjangkau lebih banyak penonton, pihak penyelenggara memastikan bahwa harga tiket akan dibuat terjangkau. Hal ini disampaikan oleh Romy Wibisono, Head of Commercial 3X3 Series Inaspro. “Kami ingin menjadikan event ini milik masyarakat. Maka dari itu, harga tiket akan kami buat semurah mungkin tanpa mengurangi kualitas acara,” ujar Romy.
FIBA 3×3 Challenger dan Women’s Series Jakarta 2025 akan diikuti oleh banyak negara, dan rata-rata dari mereka akan membawa lebih dari lima tim. Ini menunjukkan besarnya antusiasme dan persaingan dalam kompetisi ini, sekaligus menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengukur kemampuan dan meningkatkan kualitas basket 3×3 di level dunia.