Indonesia Sports Summit dan Ikhtiar Memperkuat Ekosistem Olahraga Nasional

Kemenpora RI tengah memperkuat ekosistem olahraga nasional sebagai bagian dari Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di bawah arahan Menpora Erick Thohir, pembangunan olahraga kini tidak hanya berfokus pada prestasi, tetapi juga pada potensi sport tourism dan sport industry sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Foto: Humas Kemenpora

Jakarta — Kemenpora RI tengah memperkuat ekosistem olahraga nasional sebagai bagian dari Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di bawah arahan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir, pembangunan olahraga kini tidak hanya berfokus pada prestasi, tetapi juga pada potensi sport tourism dan sport industry sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Menpora Erick dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa olahraga kini harus dilihat sebagai sektor strategis yang berdampak luas. “Olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga harus menjadi industri dan motor pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menpora Erick dalam agenda penguatan ekosistem olahraga nasional.

Kemenpora juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan dalam memperkuat sport tourism dan sport industry. Model kolaborasi tersebut diyakini dapat membuka lapangan kerja, mendorong ekonomi kreatif, memperkuat infrastruktur, hingga menjadi sarana diplomasi yang mampu mengangkat posisi Indonesia di mata dunia.

Dampak ekonomi dari penyelenggaraan event olahraga internasional pun sudah terlihat nyata. Kebutuhan transportasi, akomodasi, konsumsi, dan layanan pendukung lainnya membuat UMKM lokal bergerak masif saat event berlangsung. Pada penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 misalnya, mampu memecahkan rekor penjualan tiket 140.324 penonton, meningkatkan jumlah penerbangan, hunian hotel, dan berdampak besar bagi UMKM serta tenaga kerja lokal.

Dengan dukungan lintas sektor yang semakin menguat, Kemenpora optimis sport tourism dan sport industry akan menjadi pilar strategis pembangunan nasional sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai tuan rumah event olahraga dunia.

Guna memperkuat arah pembangunan industri olahraga nasional dengan melibatkan berbagai pihak dan stakeholder yang berkaitan dengan keolahragaan, khususnya para pelaku industri olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI siap menggelar ajang Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 pada 6 dan 7 Desember mendatang di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

Acara ini akan menjadi momentum penting dalam membangun ekosistem olahraga yang maju, inklusif, dan berdaya saing global. “Indonesia Sports Summit 2025 diadakan untuk mempertemukan para penggerak dan perubahan industri olahraga. Nantinya perwakilan dari atlet, pemangku kebijakan, investor, entertainer dan para inovator akan bertemu dalam suatu wadah, untuk membangun masa depan industri olahraga nasional yang berkelanjutan dan mendunia,” ungkap Menpora Erick, Selasa (11/11).

Menpora Erick menjelaskan, beragam agenda akan ditampilkan dalam ISS 2025 di antaranya forum diskusi panel seputar ekonomi olahraga dan peluang investasi, exhibition and industry pavilion sebagai ruang kolaborasi lintas sektor, partnership and matchmaking guna menjembatani kerja sama pemerintah dengan swasta.

Selain itu, Experience Zone menghadirkan inovasi teknologi olahraga, sampai dengan job fair yang menyajikan peluang karier di bidang keolahragaan.

“Pelaksaan Indonesia Sports Summit 2025 ini sesuai dengan amanat Bapak Presiden Prabowo Subianto, untuk membuat sektor olahraga menggerakkan ekosistem perekonomian. Termasuk menjadi solusi atas permasalahan lapangan kerja dengan mengadakan job fair dan pemberdayaan putra-putri terbaik bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, ISS juga ditujukan menjadi titik temu para penggerak dan pembaharu industri olahraga dengan enam pilar utama yang terdiri pemangku kebijakan, sport enthusiast, inovasi dan teknologi, entertainment, investor, serta atlet.

“Salah satu fokus utama Sports Summit 2025 adalah penguatan infrastruktur olahraga berkelanjutan serta optimalisasi potensi olahraga sebagai pendorong ekonomi dan pembangunan sosial. Dari lapangan, dari tribun, dari ruang strategi, semua untuk membangun Merah Putih dari sektor industri olahraga,” urainya.

Menpora Erick menyebut, ISS 2025 bukan sekadar forum diskusi, tapi juga pintu masuk bagi investasi, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia yang akan memperkuat pondasi masa depan industri olahraga Indonesia. Melalui kerja sama lintas kementerian, aset-aset publik di berbagai daerah diharapkan dapat memiliki nilai tambah melalui pelaksanaan kegiatan olahraga, sport tourism, dan event industri olahraga lainnya.

“Sebagai hajatan olahraga nasional, ISS 2025 terbuka untuk masyarakat umum. Maka itu, masyarakat diajak untuk datang dan ikut berpartisipasi menyukseskan ISS 2025 untuk masa depan olahraga Indonesia yang lebih baik. Apalagi acara ini juga akan dihadiri tokoh-tokoh olahraga dunia,” tandasnya.