Jojo Bangkit di Korea

Jonatan Christie di podium juara Korea Open 2025, Suwon, Korea Selatan. Foto: PBSI

Suwon — Pebulutangkis Jonatan Christie akhirnya mengakhiri rentetan hasil kurang maksimal tahun ini dengan menjuarai Korea Open 2025 di Suwon, Korea Selatan. Di partai final, ia mengalahkan andalan Denmark, Anders Antonsen, dengan skor 21-10, 15-21, dan 21-17 dalam waktu 75 menit. Jonatan Christie merebut gelar pertamanya sebagai pemain independen setelah memutuskan keluar dari Pelatnas PBSI pada pertengahan 2025.

Dalam perjalanannya menuju puncak, pebulutangkis yang akrab disapa Jojo ini menghadapi ujian berat di semifinal melawan rekan senegara Alwi Farhan. Setelah kalah di gim pertama, Jojo bangkit dengan strategi matang dan memenangkan pertandingan 18-21, 21-14, 21-15.

“Di lapangan memang kondisi menang dan kalah anginnya cukup terasa… di game penentuan saya sudah unggul satu dua poin… itu membuat percaya diri untuk terus menerapkan strategi yang sama,” ujar Jojo kepada media.

Sejak resmi mundur dari Pelatnas PBSI pada 15 Mei 2025 setelah 12 tahun berkarier di sana, Jojo menghadapi tantangan baru sebagai pemain independen. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa ia mampu tetap bersaing di level elite tanpa bayang-bayang struktur timnas.

Jojo telah lama dikenal sebagai sosok yang konsisten di sektor tunggal putra bulutangkis Indonesia. Ia pernah meraih gelar-gelar besar, termasuk All England 2024, dan masuk jajaran pemain top dunia. Dengan kemenangan di Korea Open 2025, Jojo menegaskan bahwa kemampuannya tak pudar meski berstatus independen dan melewati masa sulit.

Gelar Korea Open bukan sekadar kemenangan turnamen — ia adalah simbol kebangkitan, keteguhan mental, dan bukti bahwa dedikasi tak mengenal status tim. Bagi komunitas bulutangkis Indonesia dan para atlet muda, kiprah Jojo menjadi inspirasi nyata bahwa melalui kerja keras, resilien, dan keyakinan, prestasi dunia bisa diraih kembali.