Lagi, Panjat Tebing Harumkan Nama Indonesia

Krakow – Cabang Olahraga Panjat Tebing kembali menorehkan tinta emas prestasi bagi Indonesia. Kali ini prestasi datang dari seri IFSC Climbing World Cup 2025 yang digelar di Krakow, Polandia, akhir pekan kemarin. Merah Putih berhasil menyumbang dua medali emas dan satu medali perak di sektor disiplin speed untuk kategori putra dan putri.

Atlet andalan putri Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi tampil luar biasa dengan mampu mencatatkan waktu impresif yakni hanya 6,27 detik, unggul jauh dari rival terdekatnya, Emma Hunt dari Amerika Serikat, yang finis dengan waktu 7,56 detik dan membawa pulang medali perak. Sementara itu, posisi ketiga diraih oleh atlet tuan rumah yang juga pemegang rekor dunia speed sekaligus peraih emas Olimpiade 2024 Paris, Aleksandra Miroslaw.

Catatan waktu yang ditorehkan Desak Made , 6,27 detik belum bisa memecahkan rekor dunia yang dipegang Aleksandra, 6,06 detik. Namun sudah masuk kedalam lima besar catatan waktu terbaik dunia di sektor wanita. Keberhasilan Desak Made ini sekaligus membayar kegagalannya meraih medali di kandang sendiri, IFSC Climbing World Cup 2025 Bali, beberapa waktu lalu.

Indonesia makin bersinar di Krakow ketika berhasil menempatkan dua wakil di final speed putra, Raharjati Nursamsa dan Kiromal Katibin. Dalam laga final itu, Raharjati ukses meraih medali emas usai mengalahkan kompatriotnya yakni Kiromal Katibin dengan mencatatkan waktu 4,73 detik. Kiromal Katibin sendiri sempat mengalami  fall (terjatuh) sehingga harus puas membawa pulang medali perak.

Catatan waktu Raharjati juga belum bisa memecahkan rekor dunia speed putra yang dipegang Samuel Watson (USA) dengan 4,64 detik. Namun, catatan waktu tersebut masuk ke dalam tiga besar catatan waktu terbaik dunia.

Dua emas dan satu perak dari seri kejuaraan dunia ini menunjukkan bahwa cabang olahraga panjat tebing masih menjadi andalan cabor Indonesia untuk peningkatan prestasi olahraga nasional. Capaian gemilang ini semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang diperhitungkan di dunia panjat tebing, khususnya pada nomor speed.

“Prestasi ini adalah buah dari kerja keras atlet, pelatih, dan semua pihak yang mendukung. Selamat kepada para juara dan tim Indonesia,” ujar Sekretaris Umum PP FPTI, Pristiawan Buntoro.

Raharjati Nursamsa, yang akrab disapa Hujrang, mengaku sangat gembira bisa kembali menyabet medali emas setelah terakhir kali mencapainya dua tahun lalu. “Akhirnya bisa emas lagi setelah dua tahun. Saya hanya fokus untuk memanjat secepat mungkin dan berusaha tidak terbebani oleh tekanan apa pun,” ucap Hujrang.