Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menegaskan ajang lari Merdeka Run 8.0K menghadirkan pengalaman berbeda bagi ribuan peserta yang memulai perjalanan dari Gerbang Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (24/8) pagi.
Lomba ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak hanya sekadar olahraga, acara dikemas dengan sentuhan budaya, hiburan, hingga simbol kebangsaan.
Sejak fajar, ribuan pelari telah memadati area start. Didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, Menpora Dito melakukan flag off sebagai tanda dimulainya lomba.
“Kami ingin Merdeka Run bukan hanya olahraga, tapi juga pengalaman spesial. Ada atraksi helikopter, jet tempur, hingga hiburan rakyat di Monas. Semua ini untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang sehat, meriah, dan penuh kebersamaan,” ujar Dito.
Sepanjang rute, pelari disuguhi empat zona. Zona satu atau semangat, menampilkan musik angklung dan gamelan. Zona dua atau persatuan menghadirkan relawan berkostum adat yang mengajak peserta menyentuh energy board.
Zona tiga atau kebebasan memberi ruang berekspresi dengan melempar balon ke kanvas putih, sementara Zona empat atau kemenangan menghadirkan pita merah putih di garis finis sebagai simbol kemenangan bersama.
Rute lari dirancang menyusuri ikon-ikon Jakarta, mulai dari Silang Monas, Bundaran HI, hingga Stasiun Gambir, sebelum finis kembali di Istana Merdeka. Peserta terbagi dalam dua kategori, yakni 8 kilometer untuk umum dan 4,5 kilometer untuk kategori keluarga.
Tak hanya masyarakat, sejumlah pejabat tinggi negara juga ikut ambil bagian, antara lain Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wamenpora Taufik Hidayat, serta Wakil Mendagri Bima Arya Sugiarto.
Menurut Menpora Dito, konsep Merdeka Run membuktikan bahwa olahraga mampu menjadi sarana memperkuat persatuan.
“Energi positif para peserta hari ini luar biasa. Merdeka Run bukan sekadar lomba, tapi momentum merayakan kemerdekaan dengan nilai persaudaraan dan sportivitas,” tutur Menpora.