
Hambalang – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir kembali menegaskan komitmennya untuk menata dan mengoptimalkan seluruh aset milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Setelah melakukan peninjauan ke Pusat Pelatihan Nasional Cibubur, kali ini Menpora Erick meninjau langsung Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/10) pagi.
Kedatangan Menpora Erick disambut dengan pemandangan kompleks yang telah lama tidak berfungsi optimal. Ia meninjau satu per satu area bangunan, termasuk asrama atlet dan fasilitas olahraga yang sebagian besar tertutup semak belukar. Saat hendak meninjau lapangan sepak bola, rombongan bahkan sempat terhalang oleh semak yang tumbuh setinggi dua meter.
Menpora Erick menjelaskan, kunjungan ke Hambalang merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap aset-aset Kemenpora agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan tepat sasaran. “Setelah kemarin kami datang ke pusat pelatihan atlet Cibubur, hari ini kami mengunjungi P3SON Hambalang untuk mengevaluasi aset-aset yang ada di Kemenpora, sehingga bisa digunakan secara efektif ke depannya,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah bertekad memastikan setiap fasilitas olahraga milik negara tidak terbengkalai dan dapat kembali menjadi bagian dari ekosistem pembinaan atlet nasional. “Kita ingin memastikan aset-aset yang sudah ada dapat berfungsi optimal, tidak hanya menjadi bangunan mati, tapi benar-benar memberikan manfaat untuk kemajuan olahraga Indonesia,” tambah Erick.
Usai melakukan peninjauan lapangan, Menpora Erick bersama Sekretaris Menpora Gunawan Suswantoro menggelar rapat koordinasi terbatas dengan sejumlah pejabat lintas kementerian dan lembaga. Hadir dalam pertemuan itu antara lain Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Infrastruktur Arif Rahman, Asdep Infrastruktur Umum dan Sosial Kemenko Infrastruktur Lukijanto, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi, serta Dirjen Strategis Kementerian PUPR Bisma Staniarto. Rapat tersebut membahas langkah strategis dan teknis untuk menghidupkan kembali fungsi kompleks Hambalang sebagai pusat pembinaan olahraga nasional.
Sebagai informasi, proyek Hambalang pertama kali dicetuskan pada 2003 saat urusan olahraga masih berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gagasan awalnya adalah membangun pusat pelatihan olahraga berstandar nasional bagi atlet pelajar dan remaja. Pada tahun 2004, pembangunan tahap awal telah meliputi masjid, asrama, lapangan sepak bola, dan pagar pembatas.
Kompleks olahraga seluas 32 hektar ini semula dirancang memiliki 25 bangunan utama, di antaranya gedung olahraga serbaguna yang saat ini baru selesai sekitar 50 persen. Secara keseluruhan, progres pembangunan telah mencapai sekitar 75 persen sebelum akhirnya terhenti.
Menpora Erick berharap, revitalisasi Hambalang dapat menjadi momentum baru kebangkitan fasilitas olahraga nasional, sekaligus menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen serius terhadap pembangunan sumber daya manusia dan prestasi olahraga Indonesia.