Jakarta – Jajaran pengurus Federasi Socca Indonesia (FSI) berminat untuk menjalin kerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora yang kini memiliki branding baru Inaspro (Indonesia Sport Promotion). Hal itu terungkap dalam diskusi penjajakan yang dilakukan di sela-sela acara Mukernas FSI di Wisma Habibie & Ainun, Jakarta, Rabu (23/04/2025).
Dalam kesempatan diskusi penjajakan ini, hadir Ketua Dewan Pembina FSI Thareq Kemal Habibie bersama Ketua Umum FSI Sendra O. Saragih, Sekjen FSI Muhammad Riza Prawira. Memenuhi undangan FSI, Direktur LPDUK Kemenpora | Inaspro diwakili oleh Tenaga Ahli Bidang SDM dan Tatakelola, Radhitya Ardhimas Anwar.
“Untuk mengembangkan Socca, FSI bisa bekerjasama dengan berbagai pihak. Dengan berbagai sponsor, termasuk dengan LPDUK ini. SIlahkan para pengurus untuk membuat dan melengkapi konsepnya,” ujar Ketua Dewan Pembina FSI, Thareq Kemal Habibie
Meski baru berdiri pada akhir 2024, FSI bertekad untuk membentuk Timnas yang kuat, mengembangkan liga dan menghadirkan Piala Dunia Socca ke Indonesia. Termasuk mengembangkan ekosistem industri olahraganya. Untuk itu, FSI mengundang LPDUK Kemenpora | Inaspro ke acara Mukernas.
Socca merupakan olahraga sepakbola yang dimainkan oleh 5, 6, 7, atau 8 pemain di lapangan berukuran mini soccer 50×30 meter dengan durasi 2×20 menit. Format dan aturan peraturan permainnya sesuai ketentuan Federasi Socca International.
LPDUK Kemenpora | Inaspro menyambut baik keinginan FSI untuk menjalin kerjasama. Meskipun merupakan olahraga baru, namun olahraga ini mempunyai potensi karena berbasis pada olahraga sepakbola seperti futsal dan mini soccer.
“LPDUK dengan branding baru Inaspro ini merupakan Badan Layanan Umum di bawah Kemenpora. Salah satu tupoksi kita memang mendorong pengembangan industri olahraga lewat kerjasama bersama cabang-cabang olahraga,” jelas Tenaga Ahli Bidang SDM dan Tatakelola, Radhitya Ardhimas Anwar.
Menurutnya, LPDUK Kemenpora | Inaspro merupakan perpanjangan tangan Kemenpora untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor keolahragaan sehingga ikut menjadi penggerak perekonomian nasional. Karena ada target kinerja, program dan kegiatan termasuk kerjasama-kerjasama yang dilakukan LPDUK Kemenpora | Inaspro juga harus diproyeksikan untuk menghasilkan PNBP.